Bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia (Maju) yang mengusung Bacapres Prabowo Subianto begitu diharapkan oleh elite Partai Gerindra.
- Berisi JPPR, IMM, hingga PMII, Koalisi Muda Ajak Masyarakat Tolak Politik Identitas Pemilu 2024
- KPU RI Belum Terima Laporan Secara Resmi dari PPP Soal Penggantian Ketum
- Jika Ganjar Pergi, PDIP Juga Bisa Kena Getahnya
Baca Juga
Anggota Dewan Pakar Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menyebut, jika Demokrat bergabung KIM dan mendukung Prabowo akan terjadi perpaduan yang menarik dalam pembangunan bangsa.
"Keberhasilan dari pemerintahan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) selama 10 tahun bisa diadopsi oleh Pak Prabowo. Tentunya itu akan dikolaborasikan dengan keberhasilan pemerintahan Pak Jokowi," ungkap BHS akrab disapa kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Minggu (17/9).
Anggota Komisi V DPR periode 2014-2019 itu menyebut baik SBY maupun Jokowi, keduanya menuai kesuksesan dalam membangun negara di masing-masing pemerintahannya.
Sambung BHS, kolaborasi kedua prestasi itu akan menambah kekuatan KIM dalam hal konsepsi dan gagasan dari Prabowo.
"Yang pasti koalisi akan bertambah hebat. Pak Prabowo yang ahli di bidang ekonomi, politik, hukum dan hankam akan bertambah kepercayaan masyarakat Indonesia, juga dunia internasional ketika memandang Indonesia dan Pak Prabowo, makin mendapat kepercayaan," jelasnya.
Prediksi bergabungnya Partai Demokrat ke KIM kian terang benderang, setelah SBY bersama petinggi Demokrat lainnya menyambangi kediaman Prabowo di Hambalang sore tadi.
- Pastikan Belum Tentukan Rekomendasi Capres, Mardiono: PPP Punya Mekanisme
- Pengamat: Cengkeraman SBY Jadi Kelemahan AHY untuk Maju di Pilpres 2024
- Muzani: Prabowo Kesampingkan Harga Diri untuk Membangun Indonesia Bersama Jokowi