Penolakan yang dilontarkan sejumlah pihak terkait wacana kenaikan biaya haji 2023 yang diusulkan Kementerian Agama sudah sampai ke telinga Presiden Joko Widodo. Karena itu, Jokowi menegaskan, usulan kenaikan biaya haji itu masih dikaji dan dikalkulasi.
- DPR dan Pemerintah Sepakati Biaya Haji 2023 Sebesar Rp 90 Juta
- Parlemen Berharap Pemerintah Bisa Sepakati Biaya Haji Tahun Ini Rp 49 juta
- Menag Yaqut: 70 Persen Biaya Haji Dibebankan ke Jamaah Haji Agar Tidak Menggerus Hak yang Belum Berangkat
Baca Juga
"Biaya masih dalam proses kajian," ucap Jokowi saat meninjau proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung, di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (24/1).
Jokowi menegaskan bahwa biaya kenaikan haji itu masih dikalkukasi. Angka Rp 69 juta tersebut belum final.
"Belum final, belum final sudah ramai. Masih dalam proses kajian, masih dalam proses kalkulasi," imbuhnya.
Saat rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI, Kamis (19/1), Kemenag mengusulkan kenaikan biaya haji 2023 naik menjadi Rp 69 juta.
"Tahun ini pemerintah mengusulkan rata-rata BPIH per jemaah sebesar Rp 98.893.909. Naik sekitar Rp 514 ribu dengan komposisi Bipih Rp 69.193.733 dan nilai manfaat sebesar Rp 29.700.175 atau 30 persen," jelas Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dalam rapat kerja bersama Komisi VIII.
Gus Yaqut menjelaskan, nantinya beban pembiayaan akan dibagi dengan skema 70-30 persen. Sebesar 70 persen atau Rp 69 juta dibebankan kepada jemaah, sementara 30 persennya atau Rp 29,7 juta ditanggung pemerintah melalui dana subsidi.
"Jadi dana manfaat atau bahasa awamnya itu orang sering menyebut subsidi itu dikurangi, tinggal 30 persen. Yang 70 persen menjadi tanggung jawab jemaah," tutur Yaqut.
- Bangun Infrastruktur Pakai Utang Buat Ekonomi Rakyat Semakin Sulit
- Nasdem Belum Berencana Pertemukan Anies dan Jokowi
- Panglima TNI Wanti-wanti Keluarga Prajurit Tidak Bersikap Hedonis di Medsos