Ikatan Aktivis 98 (IKA 98) mendukung wacana pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, karena sudah tujuh tahun memimpin lembaga itu, sejak 2016.
- Pengamat: Cengkeraman SBY Jadi Kelemahan AHY untuk Maju di Pilpres 2024
- Megawati: Kalau Saya Udah Ndak Ada Terus Piye Yo?
- Hikmahanto Juwana Anggap Komentar PBB Soal KUHP Campuri Urusan Domestik Indonesia
Baca Juga
"Pergantian kepala BIN untuk menjaga netralitas pemerintah dalam Pilpres 2024," kata Sekretaris Jenderal IKA 98, Rhuqby Adeana, dikutip Senin (20/11).
Adeana menyoroti kasus pakta integritas yang melibatkan Pj Bupati Sorong, Yan Piet Moso, dan Kabinda Papua Barat, Brigjen TNI Silaban. Menurutnya, pakta integritas merupakan pola ketidaknetralan yang harus dihentikan.
Adeana berharap Presiden Joko Widodo memilih kepala BIN yang netral. Karena sangat berbahaya terhadap demokrasi apabila kepala BIN berpihak ke salah satu pasangan capres-cawapres.
IKA 98 mengusulkan mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman menggantikan posisi Budi Gunawan. Adeana menilai Dudung merupakan prajurit yang memiliki integritas, independensi, dan komitmen kuat terhadap NKRI.
"Jangan sampai kepala BIN terafiliasi dengan partai politik, mengingat pentingnya menjaga proses demokrasi yang aman dan tenang dalam pemilu," demikian Adeana.
- Komisi I DPR Puji Sikap Pemerintah Hentikan Pengiriman PMI ke Malaysia
- Usai Jokowi Minta Pilpres Adem, Erick Thohir Hampiri Puan dan Ganjar
- Soal Gas Air Mata di Kanjuruhan, Demokrat Anggap Jokowi Seperti Jubir TGIPG